Pengertian, Karakteristik, dan Sifat Komunikasi Interpersonal
Dalam ilmu Sosiologi yang mengkajji hubungan di antara sesama manusia,
aksi dan reaksi dalam hubungan antar-manusia dinamakan “Interaksi Sosial”.
Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara perorangan. Yang dimaksud dinamis adalah bahwa
interaksi akan memungkinkan suatu individu atau kelompok berubah.
Salah satu terjadinya interaksi sosial, selain adanya kontrak sosial,
adalah komunikasi. Di era yang kian maju, kemajuan teknologi informasi telah
menghasilkan suatu bentuk kontrak sosial yang baru. Orang dapat melakukan
kontrak sosial melalui telepon, telegraf,
radio, surat, surat elektronik, dam lain sebagainya.
Komunikasi inter-personal didefinisikan sebagai proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau sekelompok kecil orang-orang
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika ( the process of
sending and receiving messages between two person, or among a small group of
person, with some effects and some immediate feedback).[1]
Dari definisi tersebut, komunikasi antarpribadi bisa berlangsung antara
dua orang yang sedang berbincang-bincang, dua orang yang saling bertemu,
mislanya antara seorang Mahasiswa dan Dosen pembimbingnya.
Komunikasi antarpribadi lebih efekttif berlangsung jika berjalan secara
dialogis, yaitu anatara dua orang saling menyampaikan dan memberi pesan secara
timbal balik. Dengan komunikasi dialogis, berarti terjadi interaksi yang hidup
karena masing-masing dapat berfungsi secara bersama, baik sebagai pendengar maupun
pembicara. Keduanya memasukkan pesan dan informasi, keduanya saling memberi dan
menerima. Kemungkinan munculnya pengertian bersama dan empati lebih besar
karena keduanya saling berada berdekatan, bisa melihat mimik muka, tatapan
mata, serta bahasa tubuh.
Komunikasi antarpribadi memegang peranan sangat penting bagi hubungan
apa saja. Lantas bagaimanakah membangun komunikasi yang baik? Jawabannya
sederhana: jika aliran informasi antara penyampai pesan dan penerima pesan
berlangsung lancar, dan pesan yang disampaikan mendatangkan kejelasan dan
penyadaran, komunikasi berjalan dengan baik. Ketika pesan tidak sampai pada
penerima, komunikasi terhambat.
Jadi proses komunikasi antarpribadi itu berjalan karena berbagai factor,
latar belakang, efek dan lain sebagainya. Ada yang timbal balik yang saling
memberi juga menerima secara seimbang.
Pesan pribadi diketahui dari melihat langsung melalui keatuan antara
suara dan cara menyampaikannya, dari pandangan matanya, gaya bicaranya, dan
lain-lain. Dengan bertatap mata, kita juga mengetahui bagaimana reaksi lawan
bicara kita, dengan segera kita akan mengubah gaya komunikasi kita jika
reaksinya jelek.
Oleh karena itu, komunikasi ini lebih efektif untuk melancarkan ajakan
(komunikasi persuasif). Kekuatan komunikasi interpersonal terkait dengan apa
yang disebut oleh Littlejohn sebagai “jalinan hubungan” (relationship).
Konsep ini didefinisikan sebagai seperangkat harapan yang ada pada partisi spam
dengan menunjukkan perilaku tertentu di dalam komunikasi.
Menurut Judy C.Pearson (1983) karakteristik dalam komunikasi
interpersonal menyebutkan enam karakteristik komunikasi antarpribadi: Dimulai
dengan diri pribadi (self), mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan
antarpribadi, mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang
berkomunikasi, melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu sama lainnya,
tidak dapat diubah maupun diulang.
Tidak ada komentar: